Review pakai menstrual cup oleh emak adalah tulisan yang sengaja emak tulis setelah memakainya selama tiga period menstruasi terakhir. Yuk simak, Maksay! Semoga bisa memberi sedikit gambaran bagi makemak yang ingin juga memakai alat bantu ini.
Sebelum emak mulai, ada baiknya makemak semua mengerti pakai menstrual cup : apa dan bagaimana sih? Seperti yang telah emak posting sebelumnya, menstrual cup ini mempunyai kelebihan dan juga kekurangan. Nah kali ini adalah kelebihan dan kekurangan pakai menstrual cup versi emak ya.
Emak sebenarnya sudah hampir dua tahun penasaran dengan si cangkir imut ini. Bukan tanpa sebab. Saat itu emak sedang mencari menstrual pads di toko online karena punya emak sudah waktunya ganti. Nah, saat searching inlah muncul gambar menstrual cup.
Karena penasaran, emak akhirnya berburu informasi tentang benda berbentuk cangkir berbahan silikon ini. Mulai dari review yang sudah pernah pakai, jenis, harga, kelebihan, kekurangan, hingga tutorial pemakaiannya. Berawal dari sini, emak juga bertanya ke jejaring pertemanan. Siapa tahu sudah ada yang memakainya. Eh ternyata zonk. Circle sosial emak belum ada yang pakai. Mayoritas masih memakai pembalut sekali pakai dan mentrual pads, sama seperti emak.
Berbagai pertimbangan yang emak ambil, akhirnya keinginan memakai mentrual cup diendapkan. Selain belum ada teman emak yang berpengalaman juga disebabkan penggunaan alat bantu ini berkaitan dengan organ vital jadi emak harus pertimbangkan matang-matang.
Waktu berlalu, emak pun lupa akan kata menstrual cup. Hingga empat bulan lalu ada teman menulis emak yang share di WhatsApp story-nya foto menstrual cup. Rupanya teman emak ini juga belum memakai. Ia baru sekedar beli kemudian disimpan. Dalam story WA tersebut dia juga sedang mencari info di lingkar pertemanannya dan respon yang didapat ternyata berbeda dengan yang pernah emak alami. Lingkup sosialnya banyak yang telah menggunakan menstrual cup.
Berbagai info positif ia bagi plus review dari dirinya sendiri yang telah memberanikan diri memakai cangkir silikon ini. Nah, berkat sharingnya inilah emak memutuskan untuk membeli menstrual cup sesuai pesan dari teman emak tersebut.
"Beli saja dulu, Mak. Pakainya kapan-kapan kalau sudah siap."
Taraa ...! Melalui layanan belanja online emak akhirnya membeli menstrual cup merk G cup. Saat itu, bulan Desember 2020, G cup sedang ada promo potongan harga. G cup seharga Rp159.000,00 cukup bayar seratus empat puluh ribu rupiah saja. Lumayanlah, potongan harganya bisa dipakai sebagai ongkos kirim, begitu pikir emak saat itu.
Sepekan kemudian paketan yang emak tunggu datang dan olala, emak syok begitu membukanya!
Why?
Ternyata menstrual cup itu berukuran besar, Mak. Diameter 47 mm, tinggi cup 62 mm, tinggi tangkai 15 mm, dan kapasitas tampung 25 ml untuk ukuran L, seperti yang emak pesan. Besar kan? Kurang lebih setengah telapak tangan seperti di foto berikut.Emak jadi takut sendiri membayangkan benda sebesar itu masuk ke organ intim. Ngilu gitu yang terasa. Bisakah masuk? Benarkah akan nyaman-nyaman saja seperti beberapa review yang sudah emak lihat di youtube? Benarkah seperti yang teman emak bilang bahwa menstrual cups ini sangat recomended?
Bulan Januari 2021, menstruasi pertama yang emak jadikan percobaan. Namun tidak sejak awal period emak memakainya melainkan pada hari ke-6 di mana volume darah yang keluar sudah berkurang. Sesuai petunjuk teman emak dan hasil melihat tutorial cara memakai menstrual cup, emak memilih memakai teknik punch down fold dan berhasil memakai G-cup meski belum sesuai harapan.
Rasanya?
Nyeri-nyeri mendebarkan. Benda sebesar itu bisa masuk ke organ kewanitaan dan tidak sengilu seperti dlam bayangan emak. Hal ini mungkin disebabkan karena menstrual cup berbahan silikon dan khusus untuk medis. Sehingga kelenturannya pas dan bisa diterima tubuh.Hanya saja memang ada rasa tidak nyaman yang emak rasakan. Hal ini terkait tangkai menstrual cup yang cukup panjang. Jika sesuai petunjuk, seharusnya tangkai ini bisa masuk seluruhnya dan tidak terasa saat diraba dari luar. namun emak merasakan sebaliknya, tangkainya keluar bahkan menyentuh celana dalam.
Berkali-kali emak coba lepas-pakai tapi hasilnya tetap tidak nyaman. Parahnya lagi ternyata darah menstruasinya masih merembes. Bocor. Hingga emak simpulkan pemakaian pada period pertama ini gagal.
Menstruasi bulan berikutnya ternyata emak masih penasaran. Cari info lagi. Berbagai video tutorial emak lihat.
Mencoba memakai teknik C fold. Hasilnya gagal juga bahkan tidak bisa terbuka sempurna. Kembali memakai teknik punch down fold, berhasil terpasang tapi masalah tangkai belum juga terselesaikan. Akhirnya emak memutuskan memotong panjang tangkai satu strip. Dan Voila! Emak tidak merasakan memakai menstrual cup setelah terpasang. Sempurna!
Maret 2021, saat menulis postingan ini adalah period ketiga menstuasi memakai menstrual cup. Masih ada rasa nyeri-nyeri sedap yang dirasakan dalam hati saat memasang dan melepasnya. Namun kenyamanan telah diperoleh. Masih ada kebocoran pada hari kedua hingga kelima saat volume darah banyak-banyaknya meski dua jam sekali melepas dan membersihkannya.
Semoga next akan ketemu polanya bagaimana memakai menstrual cup yang benar dan nyaman. Tidak bocor-bocor lagi dan hati tidak nyeri-nyeri sedap lagi saat memasang dan melepasnya.
Pesan emak untuk makemak yang ingin memakai menstrual cup, segala sesuatu pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Semua tergantung bagaimana kita masing-masing menyikapi.
Keep healthy, Mak!
Aih ngeri kali... Ga jadi pengen coba lah wkwkwk
BalasHapus